Quote

“love yourself …

31 Mar

“love yourself before you love somebody else”

terkadang semakin kita mencintai seseorang, tanpa sadar semakin kita menyakiti diri sendiri..hal itu tak semestinya terjadi.. bukankah cinta itu membahagiakan?

It’s just not fair
Pain’s more trouble than love is worth
I gasp for air
It feels so good, but you know it hurts- Demi Lovato

Video

Masa-masa KKN di SMK Dr. Soetomo Cilacap

31 Mar

thanks for everything guys…pengalaman baru yang tak terlupakan.. :3

GALAU?

31 Mar

kata siapa jomblo itu bikin galau?

kata siapa dengan pacaran bisa ngehindarin namanya galau?

nyatanya banyak muda mudi yang pacaran tapi ditiap harinya diselimuti rasa galau.

jomblo.

single

bukan berarti hidup sendirian di dunia yang luas ini

masih ada mereka yang jauh lebih peduli dan sayang sama kita dari pada sekedar “pacar”

kalo kata temen gue sih kalo masih ada B-Z ngapain kita repot-repot mikirin A?

masih ada Tuhan mu yang memang selalu ada untuk kamu

masih ada family

friends

brondong ganteng

dan satu lagi yang ketinggalan kalo lo emang agak sedikit “charming”

“dayang-dayang” 😀

so, kata sapa single itu penyakit akutnya galau?

jaman gini masih galau? ga deh….:P

Pentingnya Pendidikan

21 Jun
  1. Al Mujaadillah 11

Penjelasan:

Dalam ayat-ayat yang lalu Allah SWT memerintahkan kepada kaum Muslimin agar menghindarkan diri dari perbuatan berbisik-bisik dan perundingan rahasia, karena hal itu akan menimbulkan rasa tidak enak kepada saudara-saudaranya yang tidak ikut berbisik-bisik dan berunding itu,kecuali jika hal itu sangat perlu dilakukan untuk melakukan perbuatan kebajikan dan perbuatan takwa. Dalam ayat berikut ini diterangkan cara-cara yang dapat menimbulkan rasa persaudaraan di dalam suatu pertemuan, seperti memberi tempat kepada teman-teman yang baru datang jika tempat masih memungkinkan.

(11) Sebab turunnya ayat ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Muqatil Bin Hibban, ia berkata,”Pada suatu hari,yaitu hari Jum’at Rasulullah SAW, berada di Suffah mengadakan pertemuan di suatu tempat yang sempit, dengan maksud menghormati pahlawan-pahlawan perang Badar yang terdiri dari orang-orang Muhajirin dan Ansar. Beberapa orang pahlawan perang Badar itu berdiri di luar yang kelihatan oleh Rasulullah mereka mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum Ayyuhan Nabi wabarakatuh”. Nabi SAW, menjawab salam, kemudian mereka mengucapkan salam pula kepada orang-orang yang hadir lebih dahulu dan dijawab pula oleh mereka. Para pahlawan Badar itu tetap berdiri,menunggu tempat yang disediakan bagi mereka, tetapi tak ada yang menyediakan. Melihat itu Rasulullah SAW kecewa, lalu mengatakan kepada orang-orang yang berada disekitarnya dengan mengatakan, “berdirilah, berdirilah”. Beberapa orang yang ada diselitar itu berdiri, tetapi dengan rasa enggan yang terlihat diwajah mereka. Maka orang-orang munafik memberikan reaksi dengan maksud mencela Nabi SAW, mereka berkata, “Demi Allah, Muhammad tidak adil, ada orang yang dahulu datang dengan maksud memperoleh tempat duduk didekatnya, tetapi disuruh berdiri agar tempat itu diberikan kepada orang yang terlambat datang.”Maka turunlah ayat ini.

Dari ayat ini dapat dipahami:

  1. Para sahabat berlomba-lomba mencari tempat dekat Rasulullah agar mudah mendengar perkataan beliau yang disampaikan kepada mereka.
  2. Perintah memberikan tempat kepada orang yang baru datang, adalah merupakan anjuran, sekiranya hal ini mungkin dilakukan,untuk menimbulkan rasa persahabatan antara sesama yang hadir.
  3. Sesungguhnya tiap-tiap orang yang memberikan kelapangan kepada hamba Allah dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka Allah akan memberi kelapangan pula kepadanya di dunia dan di akhirat nanti

Ayat ini menerangkan bahwa jika kamu disuruh Rasulullah SAW berdiri untuk memeberikan kesempatan kepada orang tertentu agar ia dapat duduk atau kamu disuruh pergi dahulu hendaknya kamu berdiri atau pergi, karena ia ingin memberikan penghormatan kepada orang-orang itu atau karena ia ingin menyendiri utnuk memikirkan urusan-urusan agama, atau melaksanakan tugas-tugas yang perlu diselesaikan dengan segera.

Berdasarkan ayat ini para ulama berpendapat bahwa orang-orang yang hadir dalam suatu majelis hendaklah mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam majelis itu atau mematuhi perintah orang-orang yang mengatur majelis itu.

Jika dipelajari maksud ayat diatas ada suatu ketetapan yang ditentukan ayat ini, yaitu agar orang-orang menghadiri suatu majelis baik yang datang pada waktunya atau yang terlambat itu, selalu menjaga suasana yang baik, penuh persaudaraan dan saling bertenggang rasa dalam majelis itu. Bagi yang terdahulu datang hendaklah memenuhi tempat yang agak dimuka, sehingga orang yang datang kemudian tidak perlu melangkah atau mengganggu orang yang telah terdahulu hadir dan bagi orang yang terlambat datang hendaklah merasa rela dengan keadaan yang ditemuinya, seperti tidak dapat tempat duduk. Inilah yang dimaksud dengan Sabda Nabi SAW:

“Janganlah seseorang menyuruh berdiri, dari tempat-tempat duduk temannya yang lain, tetapi hendaklah ia mengatakan :lapangkanlah atau gesrlah sedikit (HR.Bukhari Muslim)

Akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman, yang taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, berusaha menciptakan suasana damai, aman dan tentram dalam masyarakat, demikian pula orang-orang yang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah.

Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah orang yang beriman, berilmu dan ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.

Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui semua yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya, siapa yang durhaka kepada-Nya. Dia akan memberi balasan yang adil, sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Perbuatan baik akan dibalas dengan surga dan perbuatan jahat dan terlarang akan dibalas dengan azab neraka.

Kesimpulan:

  1. Jika pemimpin persidangan meminta agar meluangkan beberapa tempat duduk untuk orang-orang yang dihormati, maka hendaklah diikuti permintaan itu.
  2. Hendaklah orang-orang yang menghadiri pertemuan atau persidangan, baik yang terdahulu datang atau yang terkemudian, sama-sama menjaga suasana yang damai, aman dan tenteram dalam persidangan itu.
  3. Allah SWT meninggikan derajat orang-orang yang terkumpul padanya tiga hal:
    1. Beriman
    2. Berilmu
    3. Beramal saleh
  4. Allah SWT mengetahui segala yang dikerjakan hamba-hamba-Nya karena itu Dia akan memberikan pembalasan dengan seadil-adilnya.

 

Note:

ditulis oleh Umi Ismayati (09034006) untuk memenuhi tugas Sertifikasi III.

Menahan Amarah : Tarhib

21 Jun
  1. Marah : Gejala Lahir dan Batin

Nabi bersabda,”Jauhilah oleh kalian marah. Sesungguhnya ia adalah bara api yang menyala didalam dada anak Adam. Tidaklah engkau lihat seseorang yang sedang marah, betapa merah kedua matanya, betapa urat-urat lehernya menegang. Maka jika salah seorang dari kalian merasa henda marah,hendaklah ia berbaring atau merapat ke tanah”. (HR Muslim). Betapa tidak bagusnya penampilan (lahir) orang yang sedang marah, sehingga seseorang akan merasa malu bila ia melihat dirinya dalam keadaan sedang marah. Itu yang Nampak dari luar. Apa yang ada didalam (batin) tentu lebih parah. Gejala batin sedemikian ini akan melahirkan kedengkian serta dorongan untuk  berbuat jahat dalam segala bentuknya. Gejala lahir merupakan perwujudan dari apa yang ada dalam batin. Dan gejala lahir itu dapat berupa : umpatan, pukulan bahkan pembunuhan. Seseorang sedang marah tidak lagi dapat menguasai dirinya. Ia akan melawan kebenaran hati nuraninya serta mudah terperangkap dalam perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. Sabda Nabi, “Sesungguhnya marah itu berasal dari setan” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

  1. Makna ungkapan

Menururt Al Arbaun Nawawiyah wa Syarhuha, adalah : janganlah engkau lepaskan marahmu, (lepas tak terkendali). Larangan ini tidak ditujukan pada nafsu marah itu sendiri, karena ia merupakan tabiat kemanusiaan.

Menurut Al Ahadits al Mukhtaram, ungkapan itu mengandung dua maksud. Pertama, janganlah kemarahan itu sampai pada puncaknya, ketika rasa marah itu muncul hendaklah ditahan agar tidak berakhibat fatal. Apabila merasuki anak Adam, rasa marah akan mengarahkannya untuk berbuat atau mening   galkan sesuatu. Dan ini berbahaya, karena marah itu berasal dari setan. Kedua, pada ungkapan itu ada perintah untuk membiasakan diri dengan perilaku yang terpuji; murah hati, penyantun, rasa malu, rendah hati, pemaaf dan menahan marah. Bila terbiasakan, akhlaq-akhlaq itu akan membantunya menahan rasa marah ketika sebab kemarahan itu muncul.

  1. Di antara obat marah

Di antara obatnya adalah sebagai berikut:

  1. Istiadzah.

Sulaiman bin Shamad meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “ Sesungguhnya memohon perlindungan (istiadzah) pada Allah dari godaan setan yan terkutuk itu dapat menghilangkan marah” (Muttafaq alaih)

  1. Wdlu.

Nabi bersabda,” Sesungguhnya rasa marah itu berasal dari setan. Setan itu dari api. Sedang api itu dapat dipadamkan dengan air. Maka ketika salah seorang dari kalian marah, maka hendaklah ia berwudlu” (HR Abu Dawud)

  1. Diam.

Nabi SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam. Diucapkannya tiga kali” (HR Ahmad)

  1. Berpindah posisi.

Dari Abu Dzar bahwasanya Nabi SAW bersabda,”Jika salah seorang dari kalian marah sedangkan ia dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, rasa marah akan hilang darinya, Jika tidak, hendaklah ia berbaring” (HR Abu Dawud)

note:

ditulis oleh Patria Handung Jaya (09004503) kelas A untuk memenuhi matakuliah Sertifikasi III

Pengertian dan Definisi jurnalistik

5 Apr
  1. Pengertian jurnalistik

Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary) dan kata istik yang merunjuk pada kata estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan yang dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan keterampilan dangan menggunakan bahan-bahan yang diperlukannya, dan mengandung nilai-nilai yang dapat dinikmati manusia pengagumnya. Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.

Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik adalah seperangkat atau suatu alat madia massa. Pengertian jurnalistik dari berbagai literature dapat dikaji definisi jurnalistik yang jumlahnya begitu banyak. Namun jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.

  1. Definisi Jurnalistik

Terdapat banyak definisi Jurnalistik, namun pada hakekatnya sama, para tokoh komuniikasi atau tokoh jurnalistik mendefinisikan berbeda-beda. Beberapa definisi jusnalistik adalah sebagai berikut :

–          Jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting dan menyebarkan berita dan karangan utuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi. (Leksikon Komunikasi).

–          Jurnalistik adalah suatu kepandaian praktis mengumpulkan, mengedit berita untuki pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan terbitan berkala lainnya. Selain bersifat ketrampilan praktis, jurnalistik merupakan seni. (M. Ridwan).

–          Dalam jurnalistik selalu harus ada unsur kesegaran waktu (timeliness atau aktualitas). Seorang jurnalis memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi jurnalis adalah melaporkan berita. Kedua, membuat interpretasi dan memberikan pendapat yang didasarkan pada beritanya. (Edwin Emery).

Sejarah jurnalistik

5 Apr

Sejarah Perkembangan Jurnalistik

 

  1. Sejarah Jurnalis Dunia

 

Nabi Nuh adalah wartawan pertama, karena beliau seorang pencari berita dan penyiar berita pertama di dunia. Kantor berita pertama di dunia adalah kapal Nabi Nuh. Selanjutnya, berdasarkan sumber yang berasal dari para ahli sejarah Romawi, para pejabat tinggi Romawi  (Imam Agung) mencatat segala kejadian penting yang diketahuinya pada annals (papan tulis yang digantungkan diserambi rumahnya). Pengumuman sejenis itu  dilanjutkan oleh Julius Caesar. Julius Caesar mengumumkan hasil persidangan senat, berita tentang kejadian sehari-hari, peratuaran-peraturan yang penting serta apa-apa yang perlu diketahui oleh rakyat dengan menuliskannya pada papan pengumuman berupa papan tulis pada masa itu (60 SM) dikenal dengan  acta diurna yang diletakkan di Forum Roanum (Stadion Romawi).  Kejadian inilah yang nantinya menjadi cikal bakal lahirnya surat kabar harian, 1949: 7-8).

Praktik Jurnalis lalu dikembangkan oleh para budak belian orang-orang Romawi kaya (slavereporter) yang bertugas mencari berita setiap harinya. Mereka mengutip berita dari Acta Diurna dan dari kata Acta Diurna tersebut mereka dijuluki sebagai Diurnariun (tunggal) atau Diurnarii (jamak). Lama kelamaan tugas para Diurnarius semakin meluas dan padat, karena selain melayani majikan,  mereka juga menerima pelanggan-pelanggan (abone) lain. Terbukti bahwa usaha ini mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit, maka tidak hanya para budak belian, bahkan ada juga orang-orang besar (penggede) yang tertarik dengan usaha ini untuk memperoleh nafkahnya. Ahli sejarah yang bernama Tacitus menceritakan bahwa ada dua orang Jurnalis pada saat itu yang bernama Chretus dan Marcus Caelius. Mereka melayani abone mereka yang bernama Cicero, pada suatu hari Cicero memarahi Chretus karena berita yang dibuat terlalu dibesar-besarkan, sebaliknya di waktu yang lain Cicero mengecam Marcus karena memberitakan berita yang lebih dahulu telah diberitakan Chretus. Cerita tersebut dalam Jurnalistik selalu terjadi hal-hal berikut: Isi Acta Diurna tidak mencakup berita yang berisi opini atau komentar. Umur Acta Diurna “hanya” mencapai lima abad, setelah itu di Eropa belum terlihat tanda-tanda bukti adanya praktik Jurnalis, hingga pada abad pertengahan  dikenal tradisi surat-menyurat antar biara, istana, dan para pangeran dengan perantara kurir. Selain itu juga muncul Minstreel (penyanyi keliling) yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat lain dalam nyanyian. Selain itu juga dikenal bentuk penyiaran melalui pribadi para Musafir. Namun, kualitas berita yang mereka bawakan tidak begitu aktual, karena telah dibumbui perkiraan-perkiraan dan khayalan yang kurang jelas diketahuinya.

Namun demikian, setelah adanya surat-menyurat antar pedagang, para cendikiawan dan politisi dalam negeri maupun luarnegeri, mulai timbul perbaikan terhadap keteraturan, kecepatan dan keaktualan beritanya.  Para pedagang juga mencantumkan berita tentang promo usaha mereka agar dapat disebarkan oleh para rekannya yang menerima surat tersebut. Selanjutnya, surat-surat sejenis itu menjadi Surat Pekabaran walaupun masih dalam bentuk sederhana. Lalu, dibentuk beberapa kamar dagang khusus untuk proses pembuatan berita. Mulai saat itu juga timbul golongan yang bekerja sebagai pencari, pencatat dan menyiapkan berita. Tidak hanya dalam dunia perdagangan, tapi juga pada masa peperangan telah ada orang-orang yang bekerja sebagai wartawan.  Meskipun pada tahun 1450 di Eropa telah ditemukan orang yang mengetahui cara-cara mencetak buku, namun Surat Kabar tertulis masih tetap merajai keadan waktu sampai menelan waktu satu setengah abad. Baschawitz (1949 : 27). Salah satu bentuk surat kabar yang beredar pada saat itu adalah surat-surat selebaran yang penerbitnya tidak teratur waktunya, tergantung pada keadan atau peristiwa-peristiwa yang luar biasa saja,  bahkan terkadang surat kabar tersebut hanya berisi nyanyian dan ada kalanya pemerintah menggunakan sebagai alat propaganda. Sebenarnya sebelum itu telah beredar surat kabar tertulis yang bernada propaganda. Pemerintah, dalam 1595 Jendral Hendirk dari Bilderbeek bertindak sebagai penerbitnya di Keulen (Baschwit, 1949 : 25). Di dalam buku ‘De Courant, Williem Haversmit (1885 : 2). Menyatakan bahwa surat kabar tercetak tertua adalah “King Pao” surat kabar dari Cina yang terbit pada tahun 991 dan terbit tidak teratur, kewajiban berubah menjadi mingguan sejak 1351, sedangkan di eropa orang mengenal surat kabar tercetak setelah 1600.

Pada 1938 di perpustakaan kerajaan Koninklijke Bibliotheek ditemukan koran tertua terbitan tahun 1618 dengan judul “Tydinghen uit verscheyde Quartiren” penerbit Breor Jnszoon ditemukan oleh sejarawan Swedia yaitu Folke Dahl.  Apabila memperhatikan surat kabar King Pao yang terbit pada 991, maka Breor Jnszoon tersebut merupakan penerbit pertama di Eropa. Di antara para perintis yang sangat besar jasanya bagi perkembangan jurnalistik yaitu Teopharaste Renaudot perintis surat kabar dari Prancis yang menerbitkan Gazatte de France pad tahun 1631. Jasanya adalah dalam pandangan ke depan yang sungguh jauh dan tajam mengenai fungsi surat kabar dalam pergaulan hidup manusia sebagai media masa. Hal ini yang mendorong inspirasinya mendirikan lembaga yang bernama Bureau d’adreses, di mana setiap orang bisa memasang pengumuman tentang apa saja yang akan dijual atau dibutuhkan serta juga merka yang ingin mencari pekerjan. Para penulis sejarah mencatat bahwa Raja Loedewijk XIII merupakan penulis tetap pada Gazatte de France, terhadap tulisan tersebut Raja menugasi seorang sekertaris untuk khusus mengadakan rewriting yang kemudian Richelieu diberi tambahan unsur-unsur propagandanya bagi kepentingan Raja dan pribadinya. Bahkan sepeninggal Renaudhot  (1653) surat kabar tersebut menjadi terompet pemerintah yang hanya menyiarkan apa yang dianggap baik oleh pemerintah dan menguntungkan Raja. Keadaan demikian mendorong perkembangan suratkabar tertulis yang selalau terbit dengan kritik-kritik tajam dan membangun terhadap usaha-usaha pemerintah. Namun, beberapa penulis lainya menyatakan kurang puas atas perkembangan pada abad ke-17 tersebut , karena menurut pendapatnya, kritik-kritik yang bisa membangun adalah yang dilakukan oleh seorang pelukis yang bernama Jacob Compo Wayerman pada abad ke-18, karena Ia bisa melihat dan memberikan analisa yang sangat tajam,  juga memberikan persyaratan yang utama dan mendalam di bidang pengetahuan Jurnalistik, yaitu : keyakinan dan kecermatan dalam membuat berita, penguasaan bahasa, pengetahuan tentang pemerintah, pengetahuan tentang sejarah, adat istiadat, dan kebiasaan rakyat. Pada abad ke-17 surat kabar dilarang berbentuk swasta dan bersifat kooperatif, setelah revolusi Perancis, pers mengalami perkembangan. Ditandai dengan munculnya surat kabar Leipzieger Zeitung (1660), Daily Courant (1702, Inggris), Le Journal de Pans (1777). Surat kabar yang bersifat agitasi berbentuk selebaran-selebaran mulai muncul tahun 1791 saat revolusi besar di Perancis sedang berkobar. Namun, dalam dua tahun kebebasan pers kembali dilenyapkan. Ribuan wartawan masuk penjara, sementara 70 orang lainnya mengalami hukuman pancung (guillotini).

Inggris adalah satu-satunya negara yang memberikan kebebasan pers kepada rakyatnya dalam menyampaikan aspirasi. Napoleon, seorang jurnalis di Inggris, menyadari bahwa seorang yang bekerja sebagai Jurnalis di bawah tekanan penguasa sangatlah sulit. Oleh karena itu Napoleon mengutus lawan politiknya bernama Fieve, untuk menyebarkan tulisan kritikannya secara bebas dan terang-terangan. Akan tetapi tulisan-tulisan Fieve dari buah fikiran Napoleon terhenti begitu saja karena tulisan-tulisan hanya ditulis oleh Fieve dan hanya ditujukan kepada Napoleon sebab tulisannya tidak bersifat umum. Pada tahun 1695, kebebasan pers di Inggris mulai berkembang karena tidak adanya ketentuan wajib lisensi perusahaan oleh Raja William III. Hal ini mendorong pertumbuhan berbagai surat kabar di Inggris dan melahirkan tokoh-tokoh wartawan besar seperti Dean Swift dan Daniel Defoe. Kebebasan pers tidak berlangsung lama, ketika abad ke-18, muncullah berbagai fenomena Jurnalistik, kebebasan pers seakan terkekang karena adanya campur tangan pemerintah politik. Tapi, hal ini bisa ditangani oleh Junius, seorang pekerja iklan. Dia membuat surat gelap kepada pejabat negara, tapi belum juga diterima hingga akhirnya surat gelap yang ke -41 berhasil diterima oleh Pejabat Negara. Hingga akhirnya kebebasan pers  tegak berdiri kembali di tahun 1772. Perkembangan Jurnalistik menjadi ilmu pengetahuan  didominasi oleh mata kuliah tentang persuratkabaran yang disebut Zeitungskunde di Bazel, Swiss. Ilmu tentang persuratkabaran itu dikembangkan olek Karl Bucher dari Jerman. Jasa-jasa yang sudah ia torehkan untuk Jurnalistik di dunia adalah: melakukan penelitian sejarah persuratkabaran, mendirikan kantor surat kabar pertama di Leipzig dan didirikannya pendidikan wartawan tingkat Universitas. Jejak Bucher diikuti oleh Max Weber, dia merintis penelitian sosiologi persuratkabaran pada tahun 1910. Weber mencetuskan 2 pahamnya yang dirujuk dari karya sosiologisya yang berjudul Soziologie des Zeitungswesness yang dikemukakan pada Kongres Sosiologi. Dua pahamnya berisi tentang modal dan pengaruh pemilik modal terhadap redaksi dan sifat kelembagaan surat kabar serta sifat kelembagaan persuratkabaran. Hal yang pertama bahwa modal sangat vital bagi surat kabar, sedangkan pengaruh pemilik modal terhadap redaksi bisa disebabkan berbagai perbedaan pendapat tentang kebijakan modal selaku direksi perusahaan dan pimpinan redaksi surat kabar. Hal ini dipastikan karena banyaknya perbedaan kepentingan masing-masing pihak. Mengenai sifat kelembagaan persuratkabaran, Max Weber mengemukakan bahwa sifat ini bukanlah sifat masing-masing karyawan pada surat kabar yang ditonjolkan akan tetapi sifat surat kabar itu sendirilah yang harus ditunjukkan keunggulannya dalam memuat berita.

Pada tahun 1925 ilmu persuratkabaran berubah nama dari Zeitungskunde menjadi Zeitungswessenschaft. Mulai detik itu ilmu persuratkabaran berkembang secara sistematis dan banyak pengolahan-pengolahan baru. Adanya media komunikasi seperti televisi, radio,film membuat surat kabar bukanlah media satu-satunya dalam menyampaikan informasi. Sejak saat itulah ilmu persuratkabaran diperluas menjadi ilmu publistik. Ilmu yang berperan dalam seluruh kegiatan komunikasi dan informasi.

Demikianlah ilmu publistik mulai dikenal banyak orang seiring berkembangnya Jurnalistik dan kebebasan pers. Ilmu Publistik sudah dipelajari di tingkat Universitas bahakan sudah banyak menerbitkan karya-karya baik karya tingkat Nasional dan Internasional.

 

21 Nov

ini contoh soalnya….selamat belajar…

Facts About ONEW SHINee (via 3S)

28 Oct

cute onew….unyu…unyu…unyu…^^

Facts About ONEW SHINee setelah tentang KEY kemaren, sekarang giliran fakta2 tentang Onew.. ONEW Stage name: Onew (온유 or 温流) Birth name: Lee Jinki (이진기) Nickname: Leader Onew Birth date: December 14, 1989 (1989-12-14) (age 19) Height: 177cm Bloodtype: O Position: Leader, Sub vocal Specialties: Singing, Piano, Chinese Education: SM Entertainment Academy Hobby/Interest: Music, Piano, Mandarin Facts: He really likes Sundubu (a type of tofu), so a lot of fans call him that. … Read More

via 3S

EDSA dibanjiri proker bulan Oktober – November.

30 Sep

setelah libur panjang yang hampir tidak terasa, alhamdulillah akhirnya EDSA kembali menjalankan proker-prokernya.

terbukti pada bulan Oktober yang tinggal hitungan jam ini, sudah ada tiga proker yang sedang dipersiapkan, antara lain, FREMO (makrab dan ESQ) yang akan dilangsungkan pada tanggal 23-24 Oktober 2010, Talk Show How to Study Abroad pada tanggal 31 Oktober 2010, PKTI (Pelatihan Karya Tulis Ilmiah) pada tanggal 21 November 2010,PLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) pada tanggal 28 November 2010.

menyambut detik-detik akhir kepengurusan EDSA 2009-2010 memang sepertinya masih banyak segudang proker menanti….suksesi yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa baruPBI 2010 kemungkinan akan dilaksanakan pada bulan Desember.

yup! tetap semangath!!